Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di level Rp15.327 pada Jumat (8/9/2023). Jika dicermati lebih detail, nilai tukar mata uang Garuda tidak mengalami perubahan, alias stagnan. Di mana sebelumnya pada kemarin (7/9/2023), nilai tukar rupiah juga di level Rp15.327.
Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra mengungkapkan, fluktuasi nilai tukar mata uang Garuda terdampak rilis data ekonomi AS yang lebih bagus dari ekspektasi. Selain itu juga bisa karena isu pelambatan ekonomi China, serta kenaikan harga minyak mentah bisa turut membebani rupiah. SAH TURUN! Daftar Lengkap Harga BBM Seluruh Indonesia Senin 22 Januari 2024, Cek Pertalite Pertamax
SAH TURUN! Daftar Lengkap Harga BBM Seluruh Indonesia Minggu 21 Januari 2024, Cek Pertalite Pertamax Rupiah Akhir Pekan Ditutup Tembus Level Rp15.300 per Dolar AS, Analis Ungkap Penyebabnya Rupiah Akhir Pekan Ditutup di Level Rp15.682 Per Dolar AS
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 126 127 Semester 2: Pertanyaan Telaah Halaman 3 SAH TURUN! Daftar Lengkap Harga BBM Seluruh Indonesia Selasa 23 Januari 2024, Cek Pertalite Pertamax Rupiah Merosot Dekati Level Rp16.000 per Dolar AS, Analis Ungkap Sejumlah Penyebabnya
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 88 89 Kurikulum Merdeka: Teks Negosiasi Halaman 3 "Data tersebut bisa menguatkan ekspektasi bahwa suku bunga tinggi AS akan berada di level tinggi untuk periode yang lebih lama. Data tenaga kerja yang solid bisa menaikan kembali inflasi di AS," sambungnya. Dengan demikian, tren pelemahan nilai tukar mata uang Garuda berpotensi akan terus berlanjut hingga pekan depan.
Bahkan Ariston menyebut, bisa saja rupiah mampu perkasa ke arah level Rp15.400 per dolar AS. "Minggu depan, potensi pelemahan rupiah masih terbuka," papar Ariston. "Sehingga, peluang ke Rp15.400 terbuka tapi ini harus didukung oleh data inflasi AS bulan Agustus yang meninggi yang akan dirilis hari Rabu dan Kamis," pungkasnya.