Sejumlah bank global disebutkan tengah mengincar perbankan di Indonesia. Bahkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut dalam waktu dekat akan ada bank lokal yang segera dicaplok. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, ada investor global yang saat ini sedang proses mengakuisisi bank di Indonesia.
“Ada dari Jepang, Korea, dan China yang paling menonjol saat ini,” ujar Dian saat ditemui di gedung DPR, Rabu (12/7/2023). Dian tak menyebutkan secara pasti kapan investor investor tersebut merealisasikan aksi akuisisi tersebut. Menurutnya, hal tersebut akan sangat tergantung pada proses due diligence yang dilakukan. “Rencananya (akuisisi), tergantung izin dari kita (OJK) juga kan,” ujar Dian.
Lebih lanjut, Dian bilang saat ini OJK sedang mempelajari terkait permintaan dari investor investor tersebut dan apakah cocok dengan bank yang akan diakuisisi. Warga Surabaya Protes Tiang Listrik di Tengah Jalan, Sebut Sering Bikin Celaka, PLN Pindahkan Gratis Katalog Promo Alfamart Periode 16 31 Januari 2024: Beli 2 Gratis 1 hingga Beli 1 Gratis 1
Investor Asing Akuisisi Saham Perbankan Lokal, OJK: Kami Terbuka untuk Perkuat Permodalan SIM Keliling Karawang, Kamis 18 Januari 2024, di Mal Cikampek Hingga Pukul 15.00 WIB Bukti Kemalasan Guru Ngaku Dipecat via WA, Masuk saat Pencarian Dana BOS, Kepsek: Pentingkan Bertani Halaman 4
Jadwal KRL Solo Yogyakarta di Akhir Pekan 22 hingga 28 Januari 2024 Kebohongan Pelaku Carok Maut di Madura, Hasan Busri Jebak Adik Lawan Pendekar Paling Ditakuti Halaman all Sayangnya, ia juga masih enggan untuk menyebutkan bank bank mana saja yang dibidik oleh investor asing. Ia hanya menegaskan proses akuisisi ini tentunya juga tidak mudah karena membutuhkan kesepakatan dari beberapa pihak.
“Nanti setelah clear akan kita sampaikan,” tandasnya. Sebagai informasi, beberapa waktu belakangan memang muncul beberapa rumor terkait investor asing yang hendak masuk ke Indonesia. Misalnya, Mitsubishi UFJ Financial Group Inc (MUFG) dan Sumitomo Mitsui Financial Group Inc (SMFG) dua raksasa keuangan Jepang, yang sempat melakukan negosiasi untuk mencaplok Bank Panin.
Para calon penawar dikabarkan telah berdiskusi untuk mendapatkan saham mayoritas Bank Panin tersebut. Hanya saja, pembicaraan tersebut terhenti baru baru ini. Sementara itu, ada juga BSI yang kabarnya juga akan kedatangan investor baru dari asing, yang beredar investor dari Timur Tengah. Investor baru tersebut menggantikan BNI dan BRI yang akan melakukan divestasi sahamnya di BSI.
“Kalau itu masih dalam proses sepertinya,” ujar Dian pada hari Selasa (11/7/2023). Selain akuisisi, akan ada juga merger bank yang juga melibatkan investor asing. "Mungkin akan terjadi di tahun ini atau paling tidak di awal tahun depan," ujar Dian, kemarin.
Menurut laporan Bloomberg, akuisisi saham Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) masuk dalam daftar incaran pemodal asing. Namun nilai akuisisi dan nama calon investor belum terang. Kabar yang beredar, investor baru yang akan masuk BRIS itu akan membeli saham BRIS milik BRI dan BNI.
Di sisi lain, Tencent Cloud, lini bisnis Tencent Holdings memulai kolaborasi manajemen basis data dengan Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI). Ini bisa jadi pintu masuk untuk jadi investor bank milik Mega Corpora ini. Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin menilai ceruk pasar keuangan di Indonesia yang besar jadi penarik asing.
Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy menambahkan, net interest margin (NIM) perbankan tak pernah diatur di dalam negeri membuat NIM tergolong tinggi. Saham saham bank di Indonesia banyak yang murah dan mereka butuh suntikan modal. Hanya saja, Amin mengharapkan investor asing yang masuk ke Indonesia juga membawa budaya tata kelola manajemen yang baik.